Menelusuri Warisan Kuliner Lewat Rawon Surabaya yang Menggugah Selera

warisan kuliner rawon

Surabaya, sebagai salah satu kota terbesar dan terpenting di Indonesia, tidak hanya dikenal dengan perkembangan industrinya, tetapi juga dengan kekayaan kuliner yang telah berkembang seiring waktu. Salah satu hidangan khas yang menjadi simbol kelezatan kuliner Surabaya adalah rawon, sup daging yang kaya akan rasa dan berwarna hitam pekat. Menurut situs rasajadoel, rawon memiliki cita rasa yang mendalam dan kompleks, menjadikannya pilihan favorit banyak orang yang ingin merasakan kekayaan kuliner Jawa Timur.

Hidangan ini bukan hanya sekadar sup daging, tetapi juga sebuah warisan budaya yang telah bertahan dan berkembang selama berabad-abad. Dengan perpaduan bumbu khas yang unik, rawon memiliki daya tarik tersendiri yang tak dapat ditemukan di masakan daerah lain. Artikel ini akan mengajak pembaca untuk menelusuri sejarah dan warisan kuliner rawon, serta bagaimana hidangan ini tetap menjadi pilihan utama dalam masakan sehari-hari masyarakat Surabaya.

Sejarah Rawon dan Asal Usulnya

Rawon adalah hidangan tradisional yang berasal dari Jawa Timur, dan Surabaya merupakan salah satu kota yang paling identik dengan kuliner ini. Rawon terbuat dari daging sapi yang dimasak dengan bumbu khas yang memberikan rasa gurih, pedas, dan sedikit manis. Salah satu bahan yang membuat rawon berbeda dengan sup daging lainnya adalah penggunaan kluwek, sebuah biji dari pohon keluak yang memberikan warna hitam pekat dan rasa khas pada kuahnya.

Meskipun rawon kini bisa ditemukan di banyak daerah di Indonesia, Surabaya tetap menjadi kota yang sangat identik dengan hidangan ini. Sebagian besar sejarawan kuliner berpendapat bahwa rawon pertama kali dibuat di daerah pesisir Jawa Timur dan kemudian berkembang pesat di Surabaya pada abad ke-19. Hidangan ini konon berasal dari tradisi masyarakat pesisir yang mengolah daging dengan bumbu yang kaya akan rempah, sebagai cara untuk menciptakan masakan yang tahan lama dan bisa dinikmati dalam perjalanan panjang.

Proses Pembuatan Rawon yang Rumit

Rawon bukanlah hidangan yang dibuat dengan cara yang instan. Proses pembuatannya membutuhkan waktu dan kesabaran, karena bumbu-bumbu yang digunakan harus disangrai terlebih dahulu untuk mengeluarkan aroma yang khas. Salah satu bahan utama yang digunakan dalam rawon adalah kluwek, yang memiliki rasa khas yang sulit ditemukan pada masakan lain. Kluwek memberikan warna hitam pekat pada kuah rawon, sekaligus memberikan rasa gurih dan sedikit pahit.

Selain kluwek, bumbu-bumbu lain yang digunakan dalam rawon adalah bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, kemiri, dan daun jeruk. Semua bahan ini disangrai dan dihaluskan sebelum dimasukkan ke dalam rebusan daging sapi yang sudah dimasak dengan api kecil selama beberapa jam. Proses ini bertujuan agar bumbu meresap sempurna ke dalam daging, menciptakan kuah yang kental, gurih, dan kaya rasa.

Daging yang digunakan dalam rawon biasanya adalah bagian daging yang lebih keras, seperti daging sapi bagian sengkel atau kaki, yang direbus dalam waktu lama agar menjadi empuk dan mudah dipisahkan dari tulangnya. Beberapa variasi rawon juga menggunakan daging sapi cincang atau jeroan seperti paru dan lidah, memberikan variasi rasa yang semakin memperkaya hidangan ini.

Variasi Rawon yang Tersedia di Surabaya

Di Surabaya, rawon memiliki berbagai variasi yang bisa dinikmati sesuai dengan selera masing-masing. Selain rawon daging sapi, terdapat juga beberapa variasi rawon yang cukup populer, antara lain:

1. Rawon Daging Sapi

Rawon daging sapi adalah varian yang paling tradisional dan paling populer di Surabaya. Daging sapi yang dimasak dengan bumbu kaya rempah memberikan rasa yang sangat gurih dan kaya akan cita rasa. Kuah hitam pekat dengan daging yang empuk menjadi ciri khas rawon yang satu ini.

2. Rawon Jeroan

Varian rawon ini menggunakan jeroan sapi seperti paru, lidah, dan babat sebagai bahan utama. Penggunaan jeroan memberikan rasa yang lebih kompleks dan tekstur yang lebih beragam, sangat cocok bagi penggemar kuliner dengan rasa yang lebih kaya dan berbumbu.

3. Rawon Cincang

Untuk variasi yang lebih sederhana, rawon cincang menggunakan daging sapi cincang yang dimasak dengan bumbu yang sama. Meskipun tidak sekompleks rawon daging utuh, rawon cincang tetap menawarkan rasa yang lezat dengan kuah yang kental dan kaya rempah.

Menikmati Rawon di Surabaya

Rawon adalah hidangan yang paling nikmat jika dinikmati dengan pelengkap yang tepat. Di Surabaya, biasanya rawon disajikan dengan beberapa pelengkap yang menambah kenikmatan dalam setiap suapan. Pelengkap yang umum disajikan bersama rawon antara lain:

1. Telur Asin

Telur asin yang gurih memberikan keseimbangan rasa yang menyempurnakan kelezatan rawon. Telur asin dengan rasa asin dan gurihnya menjadi pasangan yang sempurna untuk kuah rawon yang kaya rempah.

2. Kerupuk Udang

Kerupuk udang menjadi pelengkap yang tidak bisa terlewatkan. Kerupuk yang renyah memberikan tekstur yang kontras dengan kuah rawon yang kental dan daging sapi yang empuk. Kerupuk udang ini juga menambah rasa gurih yang sangat cocok dengan hidangan ini.

3. Nasi Putih

Nasi putih yang pulen dan hangat merupakan pelengkap wajib saat menikmati rawon. Kuah rawon yang kental dan kaya rasa berpadu sempurna dengan nasi putih yang lembut, memberikan kenikmatan yang tiada tara.

Warisan Kuliner Rawon yang Terus Bertahan

Rawon bukan hanya sekadar hidangan, tetapi juga merupakan bagian dari identitas kuliner Surabaya yang tidak pernah lekang oleh waktu. Meskipun zaman terus berkembang dan banyak kuliner baru bermunculan, rawon tetap menjadi salah satu hidangan yang paling dicari dan digemari oleh banyak orang.

Keunikan rasa dan cara memasaknya yang rumit menjadikan rawon sebagai hidangan yang memiliki nilai budaya yang tinggi. Setiap sendok rawon mengandung sejarah panjang tentang kebudayaan masyarakat Jawa Timur yang kaya akan rempah-rempah dan tradisi kuliner yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

Bagi siapa saja yang berkunjung ke Surabaya, menikmati rawon di salah satu warung atau restoran yang terkenal dengan rawonnya adalah pengalaman kuliner yang tak boleh dilewatkan. Dengan setiap suapan, rawon membawa pengunjung untuk merasakan warisan kuliner yang telah bertahan sepanjang sejarah dan menjadi simbol dari kekayaan budaya Surabaya.

Tips Menikmati Rawon dengan Sempurna

Untuk menikmati rawon dengan cara terbaik, berikut adalah beberapa tips yang bisa diikuti:

1. Nikmati Rawon dalam Kondisi Panas

Rawon paling nikmat dinikmati saat masih panas. Kuah yang kental dan bumbu yang kaya rempah akan terasa lebih nikmat jika disantap dalam keadaan hangat.

2. Gunakan Pelengkap dengan Bijak

Meskipun telur asin dan kerupuk udang adalah pelengkap yang umum, Anda bisa menyesuaikan pelengkap sesuai dengan selera. Beberapa warung rawon juga menawarkan sambal atau jeruk nipis yang dapat menambah kesegaran rasa.

3. Cicipi Berbagai Variasi Rawon

Jika mengunjungi Surabaya, cobalah untuk mencicipi berbagai variasi rawon yang ada, seperti rawon daging sapi, rawon jeroan, atau rawon cincang, untuk merasakan perbedaan cita rasa yang ditawarkan.

Kesimpulan

Rawon Surabaya adalah salah satu warisan kuliner yang tak hanya mengenyangkan, tetapi juga penuh dengan makna sejarah dan budaya. Dengan bumbu yang kaya, kuah hitam yang khas, dan daging sapi yang empuk, rawon tetap menjadi hidangan favorit yang tak lekang oleh waktu. Meskipun banyak hidangan baru bermunculan, rawon tetap mempertahankan pesonanya sebagai hidangan yang menggugah selera dan memiliki nilai budaya yang tinggi.

Bagi siapa saja yang ingin merasakan kelezatan kuliner Surabaya, rawon adalah pilihan yang sempurna. Sebuah hidangan yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengajak kita untuk memahami sejarah dan tradisi kuliner Jawa Timur yang kaya dan berwarna.

Recommended For You

About the Author: Lentera Bijak

Seperti Lentera meski sinarnya redup namun bisa memberi secercah cahaya di kegelapan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *