Pengertian Kemeja Menurut Para Ahli: Perspektif Fashion, Fungsi, dan Identitas

pengertian kemeja menurut para ahli

Kemeja adalah salah satu jenis pakaian paling mendasar dan universal yang digunakan oleh pria maupun wanita di berbagai belahan dunia. Meski bentuknya terkesan sederhana—berkerah, berlengan, dan memiliki kancing di bagian depan—kemeja memiliki sejarah, fungsi, serta nilai simbolik yang kaya dalam perkembangan budaya dan fashion.

Namun, bagaimana sebenarnya pengertian kemeja menurut para ahli? Apakah kemeja sekadar pakaian formal, atau ada dimensi lain yang membuatnya bertahan sebagai ikon mode lintas zaman?

Pengertian Kemeja Menurut Para Ahli

Artikel ini akan mengulas secara komprehensif pengertian kemeja menurut para ahli dari berbagai bidang, serta bagaimana konsep tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Pengertian Kemeja Menurut Kamus dan Ensiklopedia

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut KBBI, kemeja adalah:

“Baju berlengan (panjang atau pendek) yang berkerah dan berkancing di depan, biasanya dikenakan oleh laki-laki.”

Definisi ini memberikan dasar umum mengenai bentuk kemeja yang dikenali secara luas.

 Oxford Dictionary

Dalam Oxford English Dictionary:

“A shirt is a garment for the upper part of the body, typically having a collar, sleeves, and a front opening fastened with buttons.”

Oxford menekankan unsur kerahlengan, dan kancing depan sebagai ciri khas utama kemeja.

2. Pengertian Kemeja Menurut Ahli Fashion

Toby Meadows

Dalam bukunya “How to Set Up & Run a Fashion Label” (2012), Toby Meadows menjelaskan bahwa:

“Shirts—especially collared ones—are among the most versatile staples in modern fashion, functioning as both casual and formal wear depending on styling and fabric.”

Menurut Meadows, kemeja tidak hanya berfungsi sebagai pakaian formal, tetapi juga dapat menjadi bagian dari busana kasual yang tetap terstruktur, menjadikannya elemen penting dalam dunia fashion kontemporer.

Milton White (Ahli Busana Pria Klasik)

Dalam analisisnya tentang pakaian pria, Milton White menulis:

“The dress shirt is a symbolic garment of discipline, structure, and propriety. It distinguishes a man in context—work, ceremony, or daily life—with a standard of presentability.”

White melihat kemeja sebagai simbol disiplin dan struktur, yang membedakan individu dalam konteks sosial tertentu.

3. Pengertian Kemeja dari Perspektif Industri Tekstil dan Produksi

Susan Khalje (Master Tailor & Couture Expert)

Menurut Susan Khalje dalam seminar industri tekstil:

“A shirt is the most anatomy-sensitive garment in fashion production, where precision in shoulder slope, sleeve head, and button spacing define the difference between mass-market and bespoke.”

Kemeja, menurutnya, adalah pakaian yang paling sensitif terhadap anatomi tubuh, karena potongannya harus pas secara simetris dan proporsional agar terlihat rapi dan nyaman dikenakan.

4. Kemeja sebagai Simbol Sosial dan Budaya

Roland Barthes (Semiolog Mode)

Dalam bukunya “The Fashion System” (1967), Barthes tidak menjelaskan kemeja secara spesifik, tetapi membahas pakaian dalam kerangka semiotika. Ia menyatakan:

“Clothing is not only a protection, but also a statement of belonging and hierarchy.”

Artinya, kemeja sebagai pakaian dapat menjadi pernyataan tentang kelas sosial, status pekerjaan, bahkan nilai budaya tertentu. Misalnya, kemeja putih lengan panjang sering diasosiasikan dengan profesi intelektual atau birokrat.

Malcolm Barnard (Cultural Fashion Theorist)

Dalam Fashion as Communication, Barnard menyebutkan:

“The shirt, especially in Western culture, is coded as neutral but speaks volumes about discipline, cleanliness, and conformity.”

Menurutnya, meskipun terlihat netral, kemeja menyampaikan pesan tentang keteraturan dan kehormatan sosial, terutama dalam budaya profesional.

5. Fungsi Kemeja dalam Kehidupan Modern

Mengacu pada pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kemeja berfungsi tidak hanya sebagai pakaian pelindung tubuh, tetapi juga sebagai:

  • Simbol status sosial (misalnya, kemeja formal pada eksekutif atau pejabat)
  • Media ekspresi pribadi, tergantung motif, warna, dan potongannya
  • Elemen identitas institusional, seperti kemeja seragam (PDH, PDL, atau korporat)
  • Pakaian transisi antara suasana formal dan kasual

Fleksibilitas ini menjadikan kemeja sebagai salah satu jenis pakaian yang paling banyak dikombinasikan di dunia, baik dengan jas, rompi, dasi, maupun tanpa aksesori.

6. Jenis-Jenis Kemeja dan Konteks Pemakaiannya

Meski tidak langsung didefinisikan oleh para ahli, klasifikasi kemeja dalam praktik menunjukkan bagaimana bentuk dan fungsi pakaian ini terus beradaptasi:

  • Kemeja formal: untuk kerja, acara resmi, dan pertemuan
  • Kemeja kasual: bahan ringan, potongan longgar, dan motif bebas
  • Kemeja kerja lapangan (PDL): berbahan kuat dan berfungsi operasional
  • Kemeja seragam (PDH): menunjukkan identitas instansi dan jabatan
  • Kemeja flanel, denim, pantai, dll.: menunjukkan gaya hidup dan musim

Kesimpulan

Dari berbagai sudut pandang, dapat disimpulkan bahwa kemeja adalah pakaian atas berkerah dan berkancing yang secara fungsional, sosial, dan budaya memiliki peran penting dalam kehidupan manusia modern. Menurut para ahli, kemeja bukan hanya alat penutup tubuh, tapi juga simbol status, komunikasi sosial, dan ekspresi personal.

Dalam praktiknya, kemeja juga menjadi salah satu produk pakaian yang paling banyak diproduksi oleh industri konveksi kemeja custom, baik dalam skala rumahan maupun industri menengah. Tingkat permintaan yang tinggi—baik untuk kebutuhan seragam, kerja formal, maupun fashion kasual—membuat kemeja menjadi produk utama dalam jalur produksi konveksi karena mudah disesuaikan dengan desain dan identitas institusi.

Baik dikenakan dalam suasana kerja, acara resmi, atau sekadar berjalan santai, kemeja tetap menjadi item fashion yang tak lekang oleh waktu—karena kemampuannya beradaptasi dengan kebutuhan, budaya, dan selera pemakainya.

Recommended For You

About the Author: Lentera Bijak

Seperti Lentera meski sinarnya redup namun bisa memberi secercah cahaya di kegelapan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *