(Quotes) Kutipan Bung Karno Untuk Bangsa Indonesia

Banyak kutipan Bung Karno yang dijadikan penyemangat nasionalisme bangsa Indonesia. Bung Karno merupakan nama panggilan paling untuk Ir Soekarno, Presiden pertama Indonesia. Lahir dengan nama Koesno Sosrodihardjo di Surabaya, tanggal 6 Juni 1901, dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dengan Ida Ayu Nyoman Rai.

Ir Soekarno merupakan salah satu tokoh penting dalam kemerdekaan RI. Teks proklamasi dibacakan oleh Soekarno di Jl Pegangsaan Timur 56, Jakarta untuk memplokamirkan kemerdekaan Indonesia. Sebagai proklamator Indonesia, Soekarno tidak hanya diakui berjasa bagi bangsa Indonesia tapi juga untuk kedamaian dunia.

Banyak kutipan Sukarno tentang semangat membara dalam usaha mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Kutipan yang bisa menjadi inspirasi, motivasi dan penyemangat kebangsaan dan nasionalis, untuk bangsa dan rakyat Indonesia.

(Quotes) Kutipan Soekarno

Berikut beberapa kutipan (quotes) Sukarno tentang perjuangan kemerdekaan, dan masa depan Indonesia yang dapat membuat orang yang mendengar atau membaca akan lebih merasa bersemangat.

Kutipan Soekarno Untuk Perjuangan Bangsa Indonesia

Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.

Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.

Dan siapakah yang saya namakan kaum Marhaen itu? Yang saya namakan Marhaen itu adalah setiap rakyat Indonesia yang melarat atau lebih tepat: yang telah dimelaratkan oleh setiap kapitalisme, imperialisme dan kolonialisme.

Indonesia merdeka hanyalah suatu jembatan walaupun jembatan emas di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa, satu ke dunia sama ratap sama tangis.

Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.

Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.

Kita bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan.

Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bistik tetapi budak.

Kemerdekaan adalah jembatan emas, jembatan inilah yang leluasa menyusun masyarakat Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal dan abadi

Kemerdekaan untuk merdeka, kemerdekaan berarti mengakhiri untuk selama-lamanya penghisapan-penghisapan bangsa oleh bangsa, penghisapan-penghisapan yang tak langsung maupun penghisapan yang langsung.

Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan miliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad merdeka, “merdeka atau mati”.

Nasionalisme kita adalah nasionalisme yang membuat kita menjadi “Perkakasnya Tuhan”, dan membuat kita menjadi “hidup di dalam roh”.

Suatu bangsa hanyalah menjadi kuat kalau patriotismenya meliputi patriotisme ekonomi. Ini memang jalan yang benar ke arah kekuatan bangsa, jalan yang jujur, jalan yang tepat.

Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya.

Kutipan Soekarno Untuk Masa Depan Bangsa Indonesia

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.

Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam.

Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan.

Engkau telah sering mendengar mengenai diriku, bahwa aku ini sejak umur 16 tahun telah mencemplungkan diri dalam gerakan untuk tanah air, bangsa dan cita-cita.

Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.

Janganlah kita lupakan demi tujuan kita, bahwa para pemimpin berasal dari rakyat, dan bukan berada atas rakyat.

Jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jasmerah).

Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca benggala dari pada masa yang akan datang.

Kalau pemuda sudah berumur 21-22 tahun sama sekali tidak berjuang, tak bercita-cita, tak bergiat untuk tanah air dan bangsa, pemuda begini baiknya digunduli saja kepalanya.

Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.

Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.

Tidak ada dua bangsa yang cara berjuangnya  sama, tiap-tiap bangsa mempunyai cara berjuang sendiri, mempunyai karakteristik sendiri. Oleh karena pada hakikatnya bangsa sebagai individu mempunyai kepribadian sendiri.

Soekarno meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta pada Hari Minggu, 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur berdekatan dengan makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai.

 

(Quotes) Kutipan Bung Karno Untuk Bangsa Indonesia – Lentera Bijak

Artikel Terkait

About the Author: Lentera Bijak

Seperti Lentera meski sinarnya redup namun bisa memberi secercah cahaya di kegelapan